Terjebak

I. TEMA : Kefakiran Dapat Menjerumuskan Diri ke dalam Jurang Kekufuran.
II. JUDUL : TERJEBAK.
III. PARA PELAKU :
1. Pak Marwan (Umur 45 tahun, Petani yang Miskin)
2. Bu Marwan (Umur 40 tahun, Istri Pak Marwan)
3. Minah (Umur 14 tahun, Putri Pak Marwan)
4. Dodo (Umur 15 tahun, Anak Orang Biasa-biasa Saja dan Culun)
5. Kelvin (Umur 15 tahun, Anak orang kaya dan Brilian)
6. Toni (Umur 16 tahun, Teman Akrab Kelvin)
7. Veri (Umur 20 tahun, Anak Berandalan)
8. Mukhtar (Polisi Reserse/Intel)

IV. KERANGKA CERITA :
1). Percakapan Keluarga Pak Marwan (Masalah Wajar Dikdas).
2). Suasana di SLTPN 1 Parigi.
3). Pihak Ketiga Menyusup Masuk ke SLTPN 1 Parigi (Menyebar Kasus Negatif).
4). Penyesalan Keluarga Pak Marwan.
V. NASKAH DRAMA :
TERJEBAK
Oleh : Dadan Ramdani

RUANG TENGAH RUMAH PAK MARWAN. SEBELAH KANAN TERDAPAT PINTU YANG MENGHUBUNGKAN RUANG TENGAH DENGAN HALAMAN DEPAN. FOTO TERGANTUNG DEKAT JENDELA KACA. SEBELAH KIRI TERDAPAT LUKISAN KUSAM. TERDAPAT SATU SETEL KURSI SEDERHANA DAN MEJA SERTA PERABOT LAINNYA YANG SUDAH USANG.
MUSIK MENGALUN SENDU, LAGU DAERAH SUNDA (CIRI KHAS SUNDA, LAGU “MOBIL BUTUT”), TERDENGAR SEMAKIN PELAN DAN BERHENTI.
PAK MARWAN, DUDUK DI RUANG TENGAH MEMAKAI PAKAIAN YANG SANGAT SEDERHANA SAMBIL MENARIK NAFAS PANJANG. KEMUDIAN MEMANGGIL PUTRINYA.
Pak Marwan : “Minah!” (Suara Pak Marwan terdengar seraya mengetuk pintu kamarnya).
Minah : (Terperangah. Lamunannya buyar seketika, ia tidak menyahut).
Pak Marwan : “Minah! Hari Sudah Siang nih!” Keluar dong, Bapak mau bicara pada kamu.
Minah : “Hmm!” (Masih bermalas-malasan)
MINAH PERLAHAN BANGKIT DAN BERANJAK DARI TEMPAT TIDURNYA, KEMUDIAN MENGHAPIRI PINTU LALU DIBUKANYA.
Pak Marwan : “Sini Nah!”
Minah : Ya Pak, ada apa Pak?”
TAK LAMA, IBUNYA JUGA DATANG DARI DAPUR MENGHAMPIRINYA.
Pak Marwan : “Minah, sekarang kamu sudah tamat dari SD, sudah cukup bagi Bapak menyekolahkan kamu, Bapak tidak punya biaya lagi untuk sekolah kamu”
Bu Marwan : “Ya Nah, kita tidak punya biaya”.
Minah : (Tidak sepatah kata pun keluar dari mulutnya/terdiam seribu bahasa)
MINAH KECEWA ATAS PEMBICARAAN ORANG TUANYA.
Bu Marwan : “Ibu juga mengerti keadaanmu, kamu pasti ingin melanjutkan sekolah”.
Minah : “Iya Bu, aku ingin seperti orang lain, mereka gembira bisa melanjutkan sekolah” (Sambil ketus/cemberut).
Pak Marwan : “Baru saja tamat SD kamu sudah melawan orang tua, terserah kamu ...”.
Minah : (Menoleh pada ibunya) “Bu, aku tetap mau sekolah. Walau apapun yang terjadi, aku tetap mau sekolah”.
Ibu : “Nah, Ibu juga mengerti, namun Ibu bingung ... Memangnya kamu mau sekolah di mana?”
Minah : “ Di SMPN 1 Parigi, Bu”.
MINAH BERSIKERAS MELANJUTKAN SEKOLAH DI SMPN 1 PARIGI, WALAUPUN ORANG TUANYA SETENGAH MERESTUINYA.
SINGKAT CERITA (DUA TAHUN KEMUDIAN), MINAH KINI SUDAH DUDUK DI KELAS VIII, DIA SEPERTINYA CERIA, BISA BERGAUL DENGAN TEMAN-TEMAN SEBAYANYA. NAMUN DI BALIK ITU KADANG DIA BERPIKIR, BIAYA SEKOLAHNYA SEMAKIN MENIPIS (TIDAK CUKUP).
SUASANA DI SEKOLAH TERDENGAR RAMAI, GADUH OLEH SUARA ANAK-ANAK. MEREKA RAPI-RAPI MENGENAKAN SERAGAMNYA, TERMASUK MINAH WALAUPUN DIA KELIHATANNYA SEDERHANA, TAPI DIA CANTIK DAN MENARIK. SEHINGA JADI REBUTAN ANAK LELAKI.
Minah : (Bicara sendiri/menggerutu) “Aku bingung, (Perlahan seraya menghela nafas) aku sudah kelas VIII di sekolah ini, sanggupkah aku menamatkan sekolahku?”.
DI HALAMAN SEKOLAH (MEMAKAI SERAGAM), DARI ARAH YANG BERLAWANAN, KARENA MINAH JALANNYA SAMBIL MELAMUN, DODO YANG CULUN TAPI PINTAR NGEBUT DAN MENABRAK MINAH, HINGGA BUKUNYA JATUH. AKHIRNYA MEREKA SALING BERTATAPAN.
Dodo : “Maaf ya! Kamu enggak apa-apa kan?”.
Minah : “Aku sakit dong! Bagaimana sih kamu? Lihat dong kalau jalan!” (Sambil mendorong bahu Dodo).
Dodo : (Sambil matanya kedap kedip, seperti Salim dalam filmnya Si Entong Abu Nawas Betawi, seperti ketakutan).
MINAH TERUS JALAN TIDAK MENGHIRAUKAN DODO, KARENA MEMANG MINAH KESAL, DALAM DIRINYA PENUH DENGAN MASALAH (PUSING DENGAN KELUARGA, DAN KONDISI DI KELAS YANG BEGITU SEMRAUT/TIDAK KARUAN MENGHADAPI TEMAN-TEMANNYA).
DI KELAS, MINAH DUDUK SENDIRIAN DAN TERUS MELAMUN.
Minah : (Bicara sendiri/menggerutu lagi) “Bagaimana ya, supaya aku bisa sekolah terus?”.
TAK LAMA DATANG TEMAN SEKELAS MINAH, YAKNI KELVIN DAN TONI MENGHAMPIRINYA.
Kelvin : (Sambil mencubit pipi Minah) “Ada apa sih Nona, kamu dari tadi sepertinya melamun aja?”.
Minah : “Diam!!!”
KELVIN DAN TONI SEMAKIN PENASARAN.
Kelvin+Toni : (Berbarengan) “Emangnya ada apa sih sayang ...?”.
Minah : “Terus! Terus ... ganggu aku!”.
Toni : “Minah, terus terang dong! Siapa tahu kami bisa bantu kamu”.
DODO YANG KEBETULAN LEWAT KELAS ITU, BERHENTI DAN MENGUPING SAMBIL MENGGIGIT TELUNJUKNYA. (CERITANYA DODO DAN MINAH BEDA RUANGAN KELAS)
Minah : “Aku bingung, Ton ...”.
Kelvin : “Bingung, kenapa ...???”.
Toni : “Ya ... ada apa Nah? Terus terang saja pada kami!”.
DODO TERUS MENGINTIP.
Minah : “Gini Vin, aku bingung enggak punya biaya untuk sekolah di sini ... kamu bisa nggak mencari solusinya? Tolong dong aku!!!”.
KELVIN DAN TONI SENANG, MEREKA PUNYA KESEMPATAN.
Kelvin : “Minah, jangan cemas! Kami pasti bisa bantu kamu kok, asal kamu bisa bekerja sama dengan kami”.
Minah : “Bekerja sama apa?”.
Kelvin : (Mendekatkan wajahnya ke Minah, hampir saja mencium pipi Minah sambil berbisik-bisik, menceritakan akan dikenalkan dengan nama Veri anak jalanan pengedar narkoba).
DODO YANG DARI TADI MENGUPING, TERKEJUT, KASIHAN PADA MINAH.
Dodo : (Bicara sendiri) “Duh ... kasihan Minah ... Padahal aku mungkin bisa bantuin minah”.
KETIKA KELVIN, TONI, DAN MINAH NGOBROL YANG LAIN-LAIN, TENG ... TENG ... LONCENG SEKOLAH BERBUNYI, TANDA MASUK KELAS. DODO PUN BERLALU DARI SAMPING KELAS MINAH.
SEPULANG SEKOLAH, MINAH DAN KEDUA TEMANNYA TIDAK LANGSUNG KE RUMAHNYA MASING-MASING, MEREKA MENEMUI VERI DI RUMAHNYA YANG BERANTAKAN (SEDIAKAN SEPERTI RUMAH TAK KARUAN/ACAK-ACAKAN).
Kelvin : “Bang! Bang Veri ...!!! (Sambil mengetuk pintu) Ada orang di dalam? Bang Veri ...!!!”.
PINTU TIDAK DIKUNCI. MEREKA MASUK RUMAH VERI SECARA PAKSA, KARENA VERI TIDAK MENYAHUT. TERNYATA VERI SEDANG TIDUR PULAS TERLENA DENGAN OBAT KERASNYA.
SEBENARNYA DALAM HATINYA MINAH TAKUT, TAPI DEMI UANG DIA NEKAD SAJA.
Toni : “Bang! Bang ... !!! Bangun nih”. (Seraya menggoyangkan tubuh Veri).
Veri : “Hmm” (Malas bangun).
Toni : “Bang! Bangun nih, ada temen baru kita, cewek lagi. Dia cantik sekali”.
Veri : (Mengangkat tubuhnya yang terasa berat, sambil bicara putus-putus) “Ada a...pa? Cewek cantik!?”.
MINAH AGAK MUNDUR, DIA TAKUT SEKALI.
Kelvin : “Betul nih (Seraya menahan tubuh Minah) kita punya teman baru, dia sanggup mengedarkan barang kita”.
Veri : “Betul... kamu ... sanggup!?”.
Minah : (Tetap seperti takut) “Sanggup Bang”.
SEDIAKAN BARANG SEPERTI HEROIN, TERBUNGKUS PLASTIK PUTIH. DISIMPAN DI BAWAH MEJA.
Veri : “Toni, Kelvin, am...bilkan tuh barangnya di bawah meja!” (Sambil menunjuk barang haram di bawah meja).
KELVIN MEMASUKAN BARANG TERSEBUT KE TAS MINAH. KEMUDIAN MEREKA PERMISI PADA VERI.
Kelvin+Toni : (Hampir berbarengan) “Permisi Bang, kami pulang dulu”.
PAS MEMBUKA PINTU MAU KELUAR, DARI LUAR DODO DAN MUKHTAR (POLISI INTEL) MENYERGAP MEREKA SAMBIL MENODONGKAN PISTOL TANDA PERHATIAN.
Mukhtar : “Angkat tangan!”
MUKHTAR MEMEGANG KELVIN DAN DODO MEMEGANG TONI. MEREKA BERDUA DIBROGOL/DIBANGKOL, BEGITU JUGA VERI.
AKHIRNYA MINAH DAN KEDUA TEMANNYA ITU DIBAWA KE KANTOR POLISI, KARENA ADA BARANG BUKTI DI TASNYA.
SEMENTARA KELVIN DAN TONI DIMASUKKAN KE SEL (SEDIAKAN SEPERTI SEL TAHANAN). DAN MINAH DIINTEROGASI MUKHTAR.
Mukhtar : “Nona! Siapa nama kamu?”
Minah : “Minah Pak”. (Sambil menangis)
Dodo : (Diam dan merasa cemas, serta kasihan pada Minah. Dia duduk di belakang Minah).
Mukhtar : “Kamu sudah terlibat atas pengedaran narkoba, dan kamu terpaksa kami tahan”. (Diperlihatkan barang bukti di atas meja).
TERGESA-GESA KEDUA ORANG TUA MINAH MASUK KE RUANG INTEROGASI. KEDUANYA MEMELUK MINAH, MENANGIS TERSEDU-SEDU. MEREKA TAHU MINAH DIBAWA KE KANTOR POLISI. TEMAN-TEMAN MINAH MEMBERI INFORMASI KEPADA ORANG TUANYA.
Bu Marwan : (Sambil tetap memeluk Minah) “Maafkan Ibu, Anakku. Ibu dan Bapakmu telah berdosa padamu. Kami tidak bisa membiayai kamu sekolah”. (Keduanya terus menangis).
Minah : “Enggak apa-apa, Bu. Biar... biar aku yang menanggung akibatnya. Aku rela.. Aku yang salah... Aku terjebak ....!!! (Menangis tersedu-sedu).
MINAH AKHIRNYA DI BAWA KE SEL TAHANAN. KEDUA ORANG TUANYA MENYESAL ATAS KEJADIAN SEMUA ITU.
NYALAKAN/HIDUPKAN MUSIK SENDU MENGIRINGI KEPERGIAN KEDUA ORANG TUA MINAH DAN BACAKAN TAUSIYAH (PESAN/WASIAT) INI DI BALIK LAYAR. (SIAPA SAJA YANG BISA MEMBACANYA).
“ALLAH MENCIPTAKAN MANUSIA HAKIKATNYA SAMA. KAYA DAN MISKIN ADALAH SAMA. PERBEDAANNYA TERGANTUNG USAHA-USAHA MEREKA SENDIRI.
ALLAH TIDAK AKAN MERUBAH NASIB SESEORANG MANUSIA, SEHINGGA MANUSIA SENDIRILAH YANG MERUBAH NASIBNYA MASING-MASING.
ANAK ADALAH AMANAH. YANG MESTI KITA JAGA... KITA URUS... KITA DIDIK... KITA BERI KESEMPATAN UNTUK MERAIH CITA-CITANYA. ANAK ADALAH ANUGERAH DARI ALLAH.
ALLAH TIDAK MELARANG MANUSIA MENJADI KAYA. JUSTRU HATI-HATILAH DALAM KEFAKIRAN DAN KEMISKINAN. KARENA KEFAKIRAN DAPAT MERUBAH MANUSIA MENJADI KUFUR”.

_______oOo_______

By Dadan Ramdani